-->

Agustus 18, 2019

Hello Nama Saya adalah Quarter Life Crisis: Siap?



Tulisan pertamaku. Mengapa? Karena ini menjadi tulisan yang pertama dalam tahun ini. Di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan tulisan ini kumulai. Saya ingin membagikan beberapa refleksi tentang semangat juang dan laku hidup yang sudah saya ketahui dan masih beberapa saja yang saya lakukan.

Sore ini pukul 15.07 di sebuah kamar kecil yang dilengkapi kasur dan bantal, satu buah lemari yang berisi sedikit buku yang telah usang, yang diisi baju yang menjadi pakaian ajaibku untuk batas waktu yang tidak bisa kutentukan. Sore ini, langit mendung dan menjadi hari pertama sejak April lalu aku melihat hujan di atas atap kamar tidurku. Untuk Menuliskan ini, aku juga mendengar sebuah lagu melalui sebuah speaker kecil yang beberapa lama lalu aku beli dari ibukota.

Tidak tahu entah ada hubungannya dengan hujan.  Pohon depan rumah kami pun mulai terayun oleh angin dan seakan rumput meneriakkan.....hore...hore....!!! sebab di tempat ini sudah lama tidak turun hujan.

Angin seakan menutup dan membuka pintu kamarku. Sekali lagu hujan ini sudah menjadi rindu untuk waktu yang cukup lama. 

Teman – teman, pernahkah kalian mendengar bahwa masa muda bagai quarter life crisis-mu. Semua orang pasti mengalami momen demikian, stress, ketidakpastian, putus asa. Banyak sekali penyebabnya, seperti setelah lulus kuliah tidak lekas mendapatkan pekerjaan sedangkan tetangga dan teman - teman menghujani banyak pertanyaan. Sudah berusaha tapi tetap saja gagal. Sudah berumur tapi belum juga mendapatkan pasangan hidup. Semuanya harus dihadapkan dengan kondisi seperti ini. Contohnya: setelah kamu menamatkan kuliah atau sekolah, kamu akan selalu berusaha untuk menjadi orang yang sukses. Berpikir jauh ke depan. Maju dan terus melangkah. Namun, kondisi yang kamu hadapi das sein dan das solen. Seharusnya dan tidak seharusnya. Dalam masa muda yang sangat menuntut kita harus bijaksana dan bijaksini tentu segala tantangan seperti pengangguran, relationship yang hancur, kondisi dompet yang tidak mendukung, dan terutama tentang kesehatan fisik. Semua ini adalah tantangan yang menuntut setiap orang harus mampu mengambil strategi agar tujuan untuk sukses tadi bisa tercapai.

Pertanyaan yang paling sering muncul di masa muda adalah:

Apakah kamu sering merasa khawatir akan banyak hal?
Susah move-on?
Mudah tersinggung?
Kapan lagi?
Semua ini menuntut kita untuk selalu mengatur persepsi tentang begitu banyak pertanyaan. Pada akhirya tak satupun kita bisa lepas dari pertanyaan ini. Karena ini menjadi sebuah vitamin hidup yang bisa membangkitkan jiwa dan raga untuk menjawabnya melalui laku hidup yang kita jalani sehari – hari.

Untuk kali ini saya tidak fokus kepada pembahasan querter life crisis, melainkan saya ingin membagikan tentang cara mengendalikan sesuatu hal yang terjadi dan yang akan terjadi. Dalam tulisan ini disebut sebagai Dikotomi Kendali.
Pernah mendengar nama Epictetus. Dia menjadi penulis Enchiridion. Dalam bukunya itu dia menjelaskan bahwa “ some things are up to us, some things are not up to us” atau “ada hal yang di bawah kendali (tergantung pada kita) kita, ada hal – hal yang tidak di bawah kendali (tidak tergantung pada) kita.”
 Karya ini menjelaskan bagaimana kita bisa memosisikan diri untuk menanggapi setiap hal yang terjadi kepada kita. karena sebetulnya kita akan sulit memilih dan melanjutkan tindakan dari pilihan. Prinsip “dikotomi kendali” ini bisa dibilang sebagai salah satu pengetahuan yang harus kita ketahui untuk menemukan makna hidup yang lebih mudah.

Hal – hal tidak di bawah kendali kita:

  • Tindakan orang lain
Ini satu hal yang disebut sebagai kondisi di luar kendali. Mengapa? Karena dala kehidupan kita tidak akan bisa menebak apa yang akan diperbuat orang lain kepada kita. hingga kita pun bisa saj terkejut dengan perbuatan tersebut. Baik, buruk, curang, tidak menyangka, ini menjadi beberapa perasaan ketika kita tidak bisa menebak apa yang disampaikan orang lain.

  • Opini orang lain
Ini lagi, alangkah banyaknya opini yang dapat kita terima. Sudah tahu kan, apa arti opini? Nah...opini itu adalah informasi yang belum pasti kebenarannya. Jika dihubungkan dengan kehidupan sehari – hari, kita tidak akan bisa menerka siapa dan apa saja yang diberikan orang lain tentang diri kita. Baik buruknya sebuah informasi “tentang kita” kita tidak akan pernah mengendalikan itu. Sebenarnya hal – hal yang tidak di bawah kendali kita akan bersifat lemah dan terikat.

  • Reputasi/popularitas
Yakinkah sepenuhnya kita bisa sepenuhnya mempertahankan ketenaran? Yakinkah sepenuhnya berapa lama kita mampu mempertahankan popularitas? Semua ini tidak bisa dijawab. Karena memang hidup ada misteri. Sesungguhnya, pun hari ini kita dikenal sebagai orang “besar” atau “berpengaruh” kita juga tidak bisa mempertahankan hal itu akan bertahan berapa lama waktu. Contohnya saja dengan sekejab reputasi kita akan hilang ketika salah satu akun media sosial yang kita pakai sehari – hari salah posting. Bisa jadi hal itu akan langsung merusak reputasi kita.

  • Kesehatan
Ini tidak perlu diperdebatkan lagi ya. Kesehatan itu adalah di luar kendali kita. Bagian ini memang bisa membingungkan kita. mengapa kesehatan di luar kendali kita? Bayangkan saja jika kita sudah melakukan kebiasaan hidup sehat, jaga pola makan,  tidak merokok, tidak begadang, olahraga, dan kebiasaan lain yang mendukung kesehatan. Namun, ternyata suatu hari kita bisa terdiagnosa kanker. Ini menjadi nyata dan kita tidak bisa menerima hal itu dengan cepat. Lagi dan lagi kesehatan dinilai sebagai kondisi di luar kendali.

  • Kekayaan
Kekayaan itu sifatnya sementara. Bisa saja besok atau dalam waktu sekejap segala materi yang sudah kita kumpulkan musnah. Usaha yang sudah lama kita bangun bangkrut. Rumah yang kita bangun dalam hitungan waktu bisa musnah. Mobil yang kita beli seharga miliaran rupiah pun bisa rusak dan tidak layak pakai lagi karena sebuah kejadian. Percaya? Saya tidak ingin mengajak pembaca kepada kehidupan dengan mengedepankan pikiran negatif. Memang ia, akan tetapi inilah fakta hidup  yang selalu kita rasakan. Jika das sein dan das sollen sudah terbangun di dalam akar pikiran kita, maka saat itu pula bahwa laku hidup tidak selalu berjalan dengan mulus.

  • Segala sesuatu yang berada di luar pikiran dan tindakan kita seperti cuaca, gempa bumi, dan peristiwa alam lainnya. Kita tidak akan pernah tahu, kapan hujan, musim kemarau, gempa, angin puting beliung, atau peristiwa alam lainnya. Ini benar – benar di luar kendali kita.
Siapapun yang selalu mengingini atau menghindari hal – hal yang ada di luar kendalinya tidak akan pernah benar – benar merdeka dan akan terus terombang ambing. Inilah yang disampaikan tokoh filsafat Epictetus dengan keberaniannya untuk membedakan apa saha tidak di bawah kendali dan di bawah kendali kita.

Di bawah kendali kita:

  • Pertimbangan (judgment), opini, atau persepsi kita,
Jika tadi kita berbicara tentang kondisi yang tidak berada di bawah kendali kita. Sekarang mari kita diskusikan kondisi – kondisi yang berada di bawah kendali kita. yaitu pertimbangan. Mengapa pertimbangan begitu penting? Ia, kita pernah memilih dua hal atau lebih dalam satu waktu. Kita akan dihadapkan dengan pertimbangan – pertimbangan yang sangat menuntut kita untuk bisa memilih dan bertahan pada pilihan. Kita juga bisa saja dengan bebas memberikan opini kepada orang lain atau opini kepada diri sendiri. Nah, penjelasan situasi tersebut bisa untuk internal dan eksternal. Makanya, banyak sekali orang yang memberikan pendapat tentang sesuatu hal; dan itu terjadi dengan waktu yang sangat cepat. Semua proses yang terjadi tersebut berada di bawah kendali kita dan kita bebas untuk mengelola opini/persepsi atau bahkan opini kepada diri dan orang lain.

  • Keinginan kita
Ini menjadi sangat penting. Dalam perjalanan hidup yang menuntut banyak hal, misalnya hidup senang, hidung rukun, hidup dengan serba kecukupan. Ini menjadi salah satu kondisi yang bisa kita kendalikan. Sederhananya, jika kita ingin makan buah. Yaudah, beli dan makan. Sesimpel itu. Untuk hal besarnya bisa kita deskripsikan melalui rencana dan cita – cita jangka panjang kita.

  • Tujuan kita
Setiap orang hidup pasti memiliki tujuan. Setiap hari kita akan dihadapkan juga dengan logika – logika hidup, tindakan yang seharusnya, pilihan, serta laku hidup yang penuh dengan tantangan tersebut. Untuk tujuan jangka panjang kehidupan kita memang kadang sulit untuk ditentukan. Karena kita cenderung hidup dalam wadah yang disebut ketidakpastian. Saya ingin memberikan sebuah tips tentang mencapai sesuatu yaitu “tujuan tidak bisa kita ubah, yang bisa diubah adalah strategi”. Jadi kita yang sudah punya tujuan yang belum tercapai, jangan pernah menyerah. Silahkan cek kembali strategi hidup yang sudah kita pakai untuk mencapainya. Gagal dan gagal lagi, maka perlu merubah strategi

Dalam masa muda  yang menuntut kita kepada hal yang tidak pasti. Sering kali kita tidak bisa yakin dengan apa yang terjadi pada diri kita. Kita ingin mendapatkan sesuatu itu dengan instan, cara yang dilakukan oleh banyak orang, kita kurang percaya diri dalam melawan arus yang datang, kita terlalu sering mengeluh tentang kondisi, egois, dan kita merasa dalam kondisi yang tidak tepat. Sekarang semoga saja kita paham apa saja yang berada di bawah kendala kita dan apa saja yang tidak berada di bawah kendali. Hingga kita bisa ambil peran semaksimal itu dan menanggapi sesuatu hal tidak dengan cara berlebihan.

Tags :

bonarsitumorang