-->

April 28, 2020

OPTIMIS DI TENGAH PANDEMI VIRUS CORONA

Bumi Sedang Sakit

Di tengah kondisi bumi yang sekarang lagi sedang sakit. Manusia dihadapkan dengan berbagai tantangan. Ini memang sangat tidak mudah untuk dilewatkan. Pertandingan ekonomi, sosial, dan segala aspek dan ruang manusia haruslah dimenangkan. Jika tidak, maka manusia akan berada pada titik terendah dalam hidup. Seakan tak abis pikir menerima keadaan yang ada, dulunya bisa berkumpul, tiba – tiba tidak diperbolehkan lagi. Dulunya bebas melangkah ke mana saja, sekarang seakan hal itu sangat tidak mungkin dilakukan. Dulunya berperilaku sosial bebas saja, sekarang seakan dikekang oleh aturan dan itu memang demi kesehatan. Sekarang sudah ada physical distancing. Ya, di rumah, dan di rumah saja.

Baru sekarang ini aku melihat dan merasakan seperti apa dunia jika sudah pada titik terendah. Ilmu, teknologi, dan semua yang ada di dalamnya belum bisa menjawab sebuah solusi untuk diberikan. Karena ini memang tidak mudah dan bukan sebuah hal yang direncanakan. Datang dengan tiba – tiba, tanpa ada pemberitahuan akan datang ke mana dan ke siapa saja. Negara kuat juga tak cukup kuat menerima kedatangan virus corona. 

Misalnya, Amerika Serikat yang menjadi negara adidaya lumpuh juga, kewalahan juga, pemerintahnya juga seakan lempar masalah untuk keadaan ini. Begitu banyak korban yang meninggal. Italia yang merupakan negara maju di Eropa juga menjadi negara dengan angka kematian yang paling tinggi. Inggris yang menjadi negara dengan angka kesehatan tinggi juga merasakan apa yang dirasakan oleh negara lain. China yang merupakan negara pesat tentang kemajuan pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya juga mengerang kesakitan akan virus corona. Begitu banyak negara yang merasakan hal ini semua.

Negara berkembang seperti negara – negara di Asia Tenggara, ada Thailand, Filipina, Malasya juga menjadi salah satu tujuan virus corona berlabuh. Hanya ada Singapura yang bisa menakan angka korban dan kematian di negara yang berlambang Singa itu. bagaimana dengan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia?

Indonesia yang Optimis

Indonesia salah satu dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta langsung menanggapi dengan serius apa yang ada di depan mata yang akan terjadi. Berkaca dari apa yang dialami negara besar, bangsa Maritim ini juga langsung merespon hal tersebut. Namun, bukan mudah untuk menutup segala arus mobilitas antar negara atau antar provinsi. Hal ini menjadi sebuah dilema besar bagi sebuah negara, apakah pintu masuk keluar harus ditutup rapat – rapat, hingga orang dari luar tidak bisa masuk lagi. Ini menjadi pertanyaan sekaligus pernyataan yang hari itu dijawab dengan melakukan pengawasan ketat terhadap pintu – pintu masuk keluar negara.

Indonesia yang memiliki  17.000 lebih pulau menjadi negara dengan kepulauan yang terbesar di dunia. Angka ini bukanlah dibuat – buat melainkan fakta, begitu tersebarnya Tanah Pertiwi dari Sabang Sampai Merauke. Masyarakat Indonesia mengalami sebuah pukulan kuat akan berita bahwa Virus Corona sudah masuk ke Tanah Air. Ada kekhawatiran, kemarahan, harapan yang menjadi ungkapan perasaan dari seluruh pihak. Ada lebih dari 200 negara di dunia ini juga merasakan apa yang dirasakan negara lain. Bukan perkara yang mudah diselesaikan, negara berkembang seperti Indonesia yang identik dengan gotong royong menjadi modal utama untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Contohnya, begitu banyak orang turun tangan untuk melakukan aksi baik dan berbagi, misalnya berbagi makanan, alat – alat pelindung diri bagi petugas kesehatan, menyediakan sembako, berbagi masker, menyediakan platform untuk berbagi untuk pengembangan diri dan meng-upgrade skill. Ada juga yang menginisiasi dan memfasilitasi dukungan baik moral dan materi, terutama bagi tenaga kesehatan. Aksi Dana ini merupakan wajah Indonesia, saling memahami dan saling membantu untuk bisa berbagi.

Selain itu dari pemerintah yang bergerak cepat untuk merumuskan dan memutuskan kebijakan tentang covid-19 ini . Dari penyusunan dan penepatan anggaran. Memberikan fokus kepada bidang sosial, meningkatkan gaji para pekerja kesehatan. Selain itu, masyarakat yang berdampak menjadi pusat perhatian dari pemerintah. Menganggarkan triliunan rupiah untuk warga yang berdampak. Para pengusaha kecil juga menjadi perhatian pemerintah, misalnya memberikan waktu satu tahun untuk bebas cicilan. Ini semua adalah wajah optimisme kita dalam memerangi virus corona. Kita adalah negara yang kuat, kompak, dan negara yang optimis.

Per tanggal 28 April 2020, lebih dari 9.000 orang sudah terinfeksi virus ini. Ratusan orang yang sudah meninggal. Virus ini tak mengenal angka, umur, tua dan muda, virus ini bisa menyebar ke orang mana saja. Selagi orang tersebut tidak disiplin terhadap dirinya sendiri. Untuk itu marilah kita saling mendisiplinkan diri dengan taat terhadap peraturan. Aku yakin, negara akan memberikan kebijakan yang terbaik. Memang sudah memberikan kebijakan. Di desa – desa sudah ada posko, silahkan melaporkan diri untuk menjaga tingkat keselamatan kita. 


Keluarga atau pun sanak saudara yang ad di desa. Jika malu dan enggan melaporkan diri, maka taruhannya adalah keluarga dan teman – teman kita sendiri. Di tingkat kecamatan sudah banyak pemberitahuan dalam bentuk spanduk, poster, atau pun penyampaian langsung, mari kita lakukan itu. untuk tingkat kabupaten yang sudah memberikan kebijakan, mari lakukan dengan segenap hati. Provinsi yang sudah menjadi gugus depan percepatan penanganan virus corona dalam tingkat provinsi mari jadikan wadah untuk mencari informasi dan beranilah menjadi orang melakukan kebaikan dan ketaatan. Dimulai dari kita dan untuk kita. Mari kita yakinkan diri, bahwa badai ini akan segera berlalu. Jika kita patuh untuk melakukannya. Semoga doa yang sudah kita langitkan, bisa membantu usaha yang sudah kita lakukan.

Tags :

bonarsitumorang