-->

Agustus 17, 2016

LIFE HAS NO CTRL + Z


  Adalah sebuah kenyataan dalam kehidupan akan ada orang yang menyakiti kita. Karena setiap orang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Ada orang yang suka mengeluh dalam menghadapi permasalahan, ada orang yang mudah tersinggung dalam menghadapi setiap interaksi dengan sesamanya, dan ada juga orang di sekeliling kita suka mengumbar- umbar apa yang menjadi kelebihanya, tidak cukup hanya di situ ada juga yang pintar berpura-pura dalam menghadapi liku-liku dalam hidup, dan banyak hal lain yang bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari kita.

           Namun, hari demi hari yang dilewatkan setiap orang pastinya pernah merasakan kebaikan atau menjadi pelaku kebaikan. Setiap insan kehidupan akan pernah menjadi pelaku kebaikan, suka memberi alias gemar menolong orang lain, rajin beribadah, sopan santun dalam tindak tanduk, menghargai orang lain dan banyak hal lain yang bisa kita rasakan.


         Adalah kepastian  hidup, kita pasti akan dihadapkan dengan dua sisi. Sisi pertama adalah hal yang disebut dengan kebaikan. Dan di sisi lain adalah hal mengenai kejahatan atau terkategorikan hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan dan norma.

        Namun bagaimana jika “Air susu dibalas degan air Tuba”, atau bagaimana jika pada akhirnya kebaikan yang kamu lakukan selama ini tidak dihargai. Jawabannya adalah  menghargai setiap detik makna hidup. Proses hidup semestinya sesuai hati nurani adalah hal yang menguntungkan dan saling membangun. Namun, kenyataannya ada proses di mana kita dibentuk menjadi sosok yang lebih dewasa dan berpengalaman dalam menghadapi setiap jengkal dan langkah kehidupan. Mau tidak mau, proses itu akan menata kita untuk tidak membalas hal yang sama dengan orang lain. Jika, kita membalas berarti akan bertambah lagi satu orang jahat di muka bumi ini.

       Antara yakin atau tidak yakin, ternyata orang yang paling membuat kita berpengalaman dalam menghadapi setiap masalah adalah orang yang dekat dengan kita. Artinya tidak akan pernah ada orang yang tidak kamu kenal, akan datang dan pergi menyakitimu. Akan ada awalan untuk saling mengenal, berbagi dan berkembang. Dan akan ada tersedia akhiran untuk membuat mengerti apa itu perkenalan. Harus diterima bahwa tidak selamanya hal yang baik itu direstui oleh Tuhan. Melainkan, kadang Tuhan memberikan kita pelajaran untuk mencapai yang lebih baik lagi. Realitanya bahwa mencari yang lebih baik ini kadang tidak sanggup dalam menghadapi tantangan yang sudah tersedia di depan kita. Pada akhirnya jatuh, dan kembali menjadi pelaku kejahatan.

         Rasanya tidak adil jika disakiti setelah sekian lama kamu berharap. Namun, untuk memperbaiki kualitas kehidupan masa depanmu adalah dengan mengingat kebaikan yang pernah dilakukan. Jangan berpikir bahwa lebih banyak hal negatif daripada positif yang dapat diterima.

        Tidak ada manusia yang merasa siap untuk disakiti. Bahkan sekuat apapun motivasi dan prinsip dalam kehidupan yang kamu anut, pasti akan pernah merasakan dihianati, dibohongi, dicaci maki, dan menjadi musuh prinsipmu selama ini. Dari sekian banyak hal yang bisa membuatmu tersakiti dalam hidup,  menurutmu apa hal yang paling membuatmu merasa patah hati dan bahkan sakit hati?       Jawab sesuai pengalaman. Namun, hati-hati dalam menghadapinya tidak semuanya masalah bisa diselesaikan. Walaupun banyak orang bilang “masalah hadir, solusi juga akan hadir”. Satu sisi logika saya, setuju dengan pernyataan tersebut namun di sisi lain saya tidak percaya jika masalah itu muncul ibarat jerawat diwajahmu, yang tidak akan pernah berhenti. Tiba-tiba datang dan tiba-tiba pecah dan membekas.



            Ayo mendewasakan diri mulai sekarang, dengan memperlakukan sesama kita adalah diri kita sendiri, karena hidup bukan CTRL + Z.
           

Tags :

bonarsitumorang