LIFE HAS NO CTRL + Z
Adalah
sebuah kenyataan dalam kehidupan akan ada orang yang menyakiti kita. Karena
setiap orang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Ada orang yang suka
mengeluh dalam menghadapi permasalahan, ada orang yang mudah tersinggung dalam
menghadapi setiap interaksi dengan sesamanya, dan ada juga orang di sekeliling
kita suka mengumbar- umbar apa yang menjadi kelebihanya, tidak cukup hanya di
situ ada juga yang pintar berpura-pura dalam menghadapi liku-liku dalam hidup,
dan banyak hal lain yang bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari kita.
Namun,
hari demi hari yang dilewatkan setiap orang pastinya pernah merasakan kebaikan
atau menjadi pelaku kebaikan. Setiap insan kehidupan akan pernah menjadi pelaku
kebaikan, suka memberi alias gemar menolong orang lain, rajin beribadah, sopan
santun dalam tindak tanduk, menghargai orang lain dan banyak hal lain yang bisa
kita rasakan.
Adalah
kepastian hidup, kita pasti akan
dihadapkan dengan dua sisi. Sisi pertama adalah hal yang disebut dengan
kebaikan. Dan di sisi lain adalah hal mengenai kejahatan atau terkategorikan
hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan dan norma.
Namun
bagaimana jika “Air susu dibalas degan air Tuba”, atau bagaimana jika pada
akhirnya kebaikan yang kamu lakukan selama ini tidak dihargai. Jawabannya adalah menghargai setiap detik makna hidup. Proses
hidup semestinya sesuai hati nurani adalah hal yang menguntungkan dan saling
membangun. Namun, kenyataannya ada proses di mana kita dibentuk menjadi sosok
yang lebih dewasa dan berpengalaman dalam menghadapi setiap jengkal dan langkah
kehidupan. Mau tidak mau, proses itu akan menata kita untuk tidak membalas hal
yang sama dengan orang lain. Jika, kita membalas berarti akan bertambah lagi
satu orang jahat di muka bumi ini.
Antara
yakin atau tidak yakin, ternyata orang yang paling membuat kita berpengalaman
dalam menghadapi setiap masalah adalah orang yang dekat dengan kita. Artinya
tidak akan pernah ada orang yang tidak kamu kenal, akan datang dan pergi
menyakitimu. Akan ada awalan untuk saling mengenal, berbagi dan berkembang. Dan
akan ada tersedia akhiran untuk membuat mengerti apa itu perkenalan. Harus
diterima bahwa tidak selamanya hal yang baik itu direstui oleh Tuhan. Melainkan,
kadang Tuhan memberikan kita pelajaran untuk mencapai yang lebih baik lagi. Realitanya
bahwa mencari yang lebih baik ini kadang tidak sanggup dalam menghadapi
tantangan yang sudah tersedia di depan kita. Pada akhirnya jatuh, dan kembali
menjadi pelaku kejahatan.
Rasanya
tidak adil jika disakiti setelah sekian lama kamu berharap. Namun, untuk
memperbaiki kualitas kehidupan masa depanmu adalah dengan mengingat kebaikan
yang pernah dilakukan. Jangan berpikir bahwa lebih banyak hal negatif daripada
positif yang dapat diterima.
Tidak
ada manusia yang merasa siap untuk disakiti. Bahkan sekuat apapun motivasi dan
prinsip dalam kehidupan yang kamu anut, pasti akan pernah merasakan dihianati,
dibohongi, dicaci maki, dan menjadi musuh prinsipmu selama ini. Dari sekian
banyak hal yang bisa membuatmu tersakiti dalam hidup, menurutmu apa hal yang paling membuatmu merasa
patah hati dan bahkan sakit hati? Jawab
sesuai pengalaman. Namun, hati-hati dalam menghadapinya tidak semuanya masalah bisa
diselesaikan. Walaupun banyak orang bilang “masalah hadir, solusi juga akan
hadir”. Satu sisi logika saya, setuju dengan pernyataan tersebut namun di sisi
lain saya tidak percaya jika masalah itu muncul ibarat jerawat diwajahmu, yang
tidak akan pernah berhenti. Tiba-tiba datang dan tiba-tiba pecah dan membekas.
Ayo
mendewasakan diri mulai sekarang, dengan memperlakukan sesama kita adalah diri
kita sendiri, karena hidup bukan CTRL + Z.
Tags : Pengembangan Diri
bonarsitumorang
- Bonar Situmorang
- Medan
- Jakarta Selatan
- bonarsos@gmail.com
- +62852-6969-9009