Demografi itu, Apa Sih?
“Alkisah di
Kerajaan Demografi hiduplah dua pangeran kembar, Fertilitas dan Natalitas, anak
dari Ratu Fekunditas. Musuh bebuyutan mereka adalah Mortalitas dan Morbiditas,
yang juga masih rakyat di kerajaan tersebut. Mortalitas dan Morbiditas selalu
saja ingin membunuh dua pangeran itu dengan berbagai rencana licik
mereka, namun segala usaha yang dilakukan oleh mortalitas dan morbiditas
selalu gagal karena fertilitas dan natalitas selalu ditolong oleh Dewa Angka
Harapan Hidup.”
Kerajaan
Demografi? Apa itu?
Pengertian Demografi
Demografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang
berarti rakyat atau penduduk dan grafein yang berarti menulis. Jadi,
demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau
penduduk. Istilah ini dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille Guillard dalam
tulisannya yang berjudul Elements de Statisque Humaine on Demographic
Compares pada tahun 1885.
Beberapa
ahli pun punya pendapat masing-masing tentang pengertian dari demografi itu
sendiri. Berikut ini pendapat para ahli tersebut.
- Menurut Johan Susczmilch (1762), demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum Ilahi dalam perubahan-perubahan pada umat manusia yang tampak dari kelahiran, kematian dan pertumbuhannya.
- Menurut Achille Guillard, demografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur.
- Menurut George W. Barclay, demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistika. Demografi mempelajarai tingkah laku keseluruhan dan bukan tingkah laku perorangan.
- Menurut Phillip M. Hauser dan Dudley Duncan, demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut.
- Menurut D.V. Glass, demografi adalah ilmu yang secara umum terbatas untuk mempelajari penduduk yang dipengaruhi oleh proses demografis, yaitu : fertilitas, mortalitas dan migrasi.
- Menurut Donald J. Boague (1973), demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Nah, sekarang dapat disimpulkan bahwa demografi adalah
ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaaan perubahan-perubahan penduduk atau
dengan kata lain segala hal ihwal yang berhubungan dengan komponen-komponen
perubahan tersebut seperti : kelahiran, kematian, migrasi, sehingga
menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut jenis kelamin
tertentu.
Ruang
Lingkup Demografi
Dalam sejarah perkembangan demografi timbul masalah
mengenai pembagian cabang ilmu ini.
Menurut Methorst dan Skirk, masalah penduduk dapat
dibedakan menjadi masalah kuantitatif (demografi) dan masalah kualitatif yang
membahas penduduk dari segi genetis dan biologis. Gagasan ini tidak mendapat
dukungan. Jadi, walaupun demografi menggunakan banyak hitungan (kuantitatif),
tapi juga dapat bersifat kualitatif. Sedangkan, ilmu hayat (biologi) itu
sendiri pun tidak lepas dari usaha-usaha kuantitatif. Hal demikian memberikan
kesan kepada orang awam bahwa demografi hanyalah penyusunan statistik penduduk,
padahal tidak sepenuhnya demikian. Ini memang bisa dimengerti oleh karena pelopor-pelopor
ilmu demografi, seperti Suszmilch, Guillard dan Wolfe, menganggap
demografi sebagai semacam “Tata buku. Bio-sosial” atau “Bio-social
bookkeeping”. Jadi memang angka-angka itu penting, tetapi angka-angka tersebut
harus dinyatakan hubungan-hubungannya, setelah itu baru bisa dinamakan ilmu
demografi.
Pada tahun
1937 di Paris selama kongres kependudukan berlangsung, Adolphe Laundry telah
membuktikan secara matematika adanya hubungan antara unsur-unsur demografi,
seperti kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur, dan sebagainya. Ia
menyarankan penggunaan istilah Pure Demography untuk cabang ilmu
demografi yang bersifat analitik-matematika dan berbeda dari ilmu demografi
yang bersifat deskriptif. Karya ini lantas mendapat sambutan positif dari
berbagai pihak.
Pure
Demography (Demografi
murni) atau juga disebut demografi formal menghasilkan teknik-teknik untuk
menghitung data kependudukan. Dengan teknik-teknik tersebut, kita dapat
memperoleh perkiraan penduduk di masa yang akan datang maupun masa lampau.
Teknik-teknik ini sering kelihatan menakjubkan dan mempunyai kegunaan besar,
tetapi teknik-teknik tersebut jarang menyajikan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan sosial tentang “mengapa” bentuk atau proses peristiwa
kependudukan terjadi.
Untuk
menjawab pertanyaan “mengapa” tersebut, kita memerlukan ilmu lain yang biasa
disebut dengan Sociological Demography, Population Studies, Demographic
Sociology atau Studi Kependudukan. Ilmu ini merupakan penghubung antara
penduduk dan sistem sosial, dengan harapan dapat memecahkan pertanyaan dasar
bagaimana kita memberi pengertian kepada orang awam melalui proses analisis
kependudukan. Jadi, dapat dikatakan pula bahwa Demografi murni dan Studi Kependudukan
saling melengkapi dimana Studi Kependudukan menjadi dasar teori dari analisis
yang dilakukan dengan menggunakan Demografi Murni dan Demografi Murni
memperkuat teori yang ada dalam Studi Kependudukan secara ilmiah melalui proses
kuantitatif (statistik & matematik).
Sekarang
lebih disadari bahwa demografi tidak dipelajari secara murni terlepas dari
variabel-variabel nondemografis, seperti ekonomi, sosiologi, geografi, politik,
dan sebagainya. Juga demografi bukan lagi merupakan ilmu yan berdiri sendiri
secara teoritis, tetapi lebih menyerupai ilmu pengetahuan interdisipliner (ilmu
yang melibatkan disiplin ilmu lain dalam perkembangannya).
Tujuan dan
Manfaat Demografi
Ilmu
demografi digunakan oleh para ahli umumnya terdiri dari empat tujuan pokok, yaitu:
- Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
- Menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
- Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.
- Mencoba meramalkan pertumbuhan pendukuduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Pada
akhirnya, keempat tujuan pokok tersebut akan bermanfaat untuk:
- Perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan lain-lain yang dilakukan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran jika mempertimbangkan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang akan datang.
- Evaluasi kinerja pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dengan melihat perubahan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang lalu beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
- Melihat peningkatan standar kehidupan melalui tingkat harapan hidup rata-rata penduduk, sebab tidak ada ukuran yang lebih baik kecuali lamanya hidup sesorang di negara yang bersangkutan
- Melihat seberapa cepat perkembangan perekonomian yang dilihat dari ketersediaan lapangan pekerjaan, persentase penduduk yang ada di sektor pertanian, industri dan jasa.
Penutup
Sekian
penjelasan dari saya. Semoga para pembaca semaki mengerti apa itu demografi dan
makin menyadari betapa pentingnya ilmu demogafi dalam perencanaan pembangunan. Thanks
for your attention, fellas ! :)
Referensi:
- Lembaga Demografi FE UI. 2007. Dasar-dasar Demografi. Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI.
- Tim Kompre Angkatan 51 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik. 2012. Modul Kompre Statistik Kependudukan. Jakarta.
Tags : Jurnal Sosiologi
bonarsitumorang
- Bonar Situmorang
- Medan
- Jakarta Selatan
- bonarsos@gmail.com
- +62852-6969-9009