-->

September 13, 2016

SEBELUM JAUH: PILIH TOPIK DAN MASALAH PENELITIAN







           Memilih topik penelitian bagaikan seorang pemuda memilih pasangan hidupnya atau bagaikan seorang gadis memilih gaun di butik, walaupun pada prinsipnya memilih topik penelitian dan memilih pasangan hidup serta memilih gaun berbeda satu dengan lainnya. Hal itu sama saja seperti kita memilih masalah penelitian dari topik yang telah ditetapkan ataupun membuat judul dari masalah yang ada. Hanya saja yang perlu diingat bagi mahasiswa yang ingin mengambil topik atau masalah penelitian, masalah atau judul penelitian yang telah dipilih, dan kebiasaan mengganti-ganti judul, tidak akan membantu penyelesaian penulisan skripsi. Kebiasaan inilah yang membuat mahasiswa jalan ditempat dalam memilih judul dan permasalahan penelitian.

            Itulah makanya lebih arif apabila pemilihan masalah penelitian yang akan diteliti betul-betul dipertimbangkan sejak awal dengan penuh keyakinan melalui diskusi dengan sumber-sumber lainnya, teman seperjuangan, sehingga dapat menghemat waktu lebih banyak. Jangan terburu-buru untuk membuat keputusan, banyak pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum judul tersebut akan kita kerjakan. Yakinlah, yang mengerjakan judul itu ke depannya adalah kita sendiri.

            Lain persoalan dengan penelitian yang dilakukan oleh sebuah lembaga penelitian, pemilihan permasalahan penelitian tidak menjadi masalah yang begitu penting, karena itu merupakan pesanan dari pihal lain atau masalah yang dibuat sesuai dengan prioritas masalah yang sudah menonjol di suatu daerah.

            Beberapa pertimbangan bagi peneliti dalam menentukan apakah topik dan masalah penelitian tertentu dapat diangkat sebagai masalah yang harus diteliti atau tidak. Keputusan diambil berdasarkan pertimbangan objektif  dan pertimbangan sujektif, sehingga bias menghasilkan kualitas masalah yang akan diteliti.


Pertimbangan Objektif
            Dimaksud dengan pertimbangan objektif adalah pertimbangan yang berdasarkan kondisi masalah itu sendiri, layak atau tidak layak suatu masalah diteliti yang didasarkan pada kualitas masalah dan dapatnya masalah dionseptualisasikan. Apakah masalah yang akan diteliti tersebut memiliki kualitas. Masalah itu dikatakan berkualitas apabila masalah tersebut memiliki:

  1. Nilai penemuan yang tinggi
  2. Masalah tersebut adalah masalah yang sedang dirasakan kebanyakan oleh orang banyak,
  3. Bukan menjadi pengulangan penelitian yang sebelumnya sudah ada
  4. Masalah tersebut memiliki referensi teoritis yang jelas
Selain itu, masalah penelitian dapat dikonseptualisasikan apabila masalah tersebut bisa menjawab pertanyaan di bawah ini.
1.     Apakah masalah itu memiliki batasan yang jelas
2.     Bagaimana boot dimensi operasional dari masalah itu
3.     Apakah masalah tersebut dapat dihipotesiskan
4.     Apakah masalah penelitian itu memiliki sumber data yang jelas
5.     Apakah masalah itu dapat diukur
6.     Apakah masalah itu memberi peluang peneliti menggunakan analisis statistik yang jelas jika ingi diuji.
Sebagaimana penjelasan di atas bahwa belum cukup hanya memberikan persyaratan objektif suatu masalah penelitian, tetapi perlu juga dilihat apakah pertimbangan subjektif juga mendukung.
Pertimbangan subjektif adalah pertimbangan berkisar tentang kredibilitas peneliti terhadap apa yang akan diteliti. Karena itu suatu masalah dipertanyakan:
1.     Apakah masalah itu benar-benar minat dari peneliti
2.     Keahlian atau disiplin ilmu peneliti berkesesuaian dengan masalah tersebut
3.     Peneliti memiliki kemampuan teoritis yang memadai
4.     Cukup banyak atau tidak hasil-hasil penelitian sebelumya
5.     Apakah biaya yang disediakan mencukupi atau tidak
Apabila masalah objektif dan subjektifnya menuju ke positif, berarti mahasiswa sudah bisa memulai dengan hal yang paling sederhana. Yaitu, mengajukan juduk ke dosen pembimbing. Sehingga awal merupakan sebuah pengharapan, pertengahan berbuat dengan data, analisis dan bisa menemukan hal baru dan akhirnya skripsi selesai.



Tags :

bonarsitumorang