Pernahkah Anda Dengar Manusia Memakan Manusia?
Praktek
mengkomumsi daging manusia ini sesungguhya dapat ditemukan di banyak tempt
dalam berbagai kurun waktu di dunia. Namun,dalam kenyataannya, praktek ini
tidaklah seperti yang dipercaya oleh banyak orang karena kebanyakan dilakukan
dalam kesempatan-kesempatan tertentu yang sangat khusus seperti pada acara
keagamaan dan yang dimakan bukan manusia utuh seperti kita menyantap ayam,
melainkan bagian-bagian yang dianggap penting misalanya jantung, hati dan
lain-lain. Laporan-laporn etnografi cenderung membesarkan hal ini, motif dan
bentuknya pun berbagai macam karena itulah para ilmuwan social mengembangkan
sejumlah kategori untuk melakukn konseptualisasi pola dan motivasi yang Nampak
mengerikan ini. Salah satu diantaranya adalah apa yang disebut dengan
endokanibalisme (memakan anak sendiri)
dan eksokanibalisme (memakan orang lain). Secara ritual ada kanibalisme untuk
memperoleh nutrisi tertentu yang dianggap tidak dapat diperoleh dari bahan
pangan lain. Oleh karena itu, perlu menyimak konsep ini secara hati-hati karena
kajian intelektual mengenai kannibalisme selama ini agak didramatisir.
Ada
beberapa alasan yang mengharuskan kita demikian. Kanibalisme sesungguhnya telah
masuk ke dalam babakan sejarah hamper sama awalna dengan kebudayaan manusia itu
sendiri, banyak laporan mengenai kanibalisme di berbagai tempat, berdasarkan
data informasiny tidak pada pengamatan langsung melainkan pada keterangan
informan yang mengaku merupakan bagian dari masyarakat yang memprktekkan
kanibalisme. Karena itu wajar saja kalua informasi yang terkumpul begitu
menyeramkan dan kurang sesuai dengan fakta yang ada. Sebagai contoh, literature
barat mengenai kanibalisme pada awal abad ke-16 hingga akhir abad ke-19
mengatakan bahwa kanibalisme itu merupakan dampak yang sulit dihindari akibat
penaklukan budaya asing negara-negara Eropa ekspansionis.
Tulisan
– tulisan kanibalisme itu nampaknya bertolak dari kengerian atau kecurigaan
akan adanya manusia bar-bar dari seberang lautan. Lagi-lagi lebih banyak
menunggu keterangan dari tangan kedua, sehingga para antropolog dan peneliti
pada abad-abda yang lampau tidak pernah berhasil menyajikan kajian yang tuntas
mengenai kaniblisme. Banyak alasan yang bisa dikemukakn mengenai kebiasaan
tersebut. Antara lain, tempat-tempat yang dicurigai mempraktekkan kanibalisme
yang sangat terpencil dan sulit dijangkau sehingga bukti-bukti langsung sulit
didapat.
Dengan
berbagai kelemahan pencataan itu, bisakah kita mempercayai bhwa kanibalisme itu
memang benar-benar terjadi? Ya, ada bukti yang mengahruskan kita percaya. Namun
praktekny tidak sesering atau seseram yang diceritakan oleh berbagai tulisan
etnografi. Ada kanibalisme yang dilakukan untuk mempertahankan hidup pelakunya,
namun ada pula kanibalisme yang anti sosial atau bahkan kriminal (lihat Parry,
1982). Dalam kasus-kasus yang langka, kanibalisme “inversi” juga terjadi. Pada
jenis-jensi yang disebutkan terdahulu sifatnya sporadis dan dilaporkan pernah
terjadi yang sangat langka itu, prakteknya hanya bisa ditemukn di tempat
tertentu pada acara-acara yang sangat khusus dan sangat jarang terjadi.
Peristiwa inversi tersebut menggarisbawahi
aturan dasar bagi masyarakat yang memungkinkan dilakukan suatu tindakan yang
tidak lazim guna mempertahankan hal-hal atau elemen-elemen kemasyarakatan lainnya
yang lebih penting. Fakta ini nyaris terabaikan karena label kanibalisme sudah
terlanjur digunakan secara serampangan. Hal serupa juga menutupi fakta dasar
bahwa sesungguhnya kanibalisme bukanlah sosok mengerikan seseorang yang gemar
memangsa sesamanya, melainkan, salah satu ciri atau karakter tau inheren dalam
setiap manusia.
Sumber:
Parry, J. (1982) ‘Sacrificial death and
the necrophagus ascetic’, dalam M. Bloch dan J. Parry (eds) Death and the
Regeneration of Life, Cambridge, UK.
Poole, F. P. (1983)’ Cannibals, trickters
and witcehs’ dalam D. Tuzin dan P. Brown (eds) The Etnography f Cannibalism,
Wanghiston, DC.
Tags : Jurnal Sosiologi
bonarsitumorang
- Bonar Situmorang
- Medan
- Jakarta Selatan
- bonarsos@gmail.com
- +62852-6969-9009