Policy Brief adalah
sebuah dokumen yang menguraikan dasar rasional dalam pemilihan sebuah
alternatif kebijakan khusus atau rangkaian tindakan dalam sebuah kebijakan
saat ini. Sebuah policy brief mungkin
berfokus langsug pada penyediaan sebuah argumen untuk pengadopsian sebuah
alternatif tertentu yang bertujuan untuk meyakinkan para pihak target akan
pentingnya permasalahan saat ini dan perlu mengadopsi alternatif yang
dipilih, selanjutnya berfungsi mendorong untuk melakukan tindakan. Dalam hal
ini hasil penelitian yang ada diharapkan mampu memberikan masukan bagi
pemerintah dalam menginisiasi kebijakan yang lebih efektif.
 |
Contoh Policy Brief |
Di
negara atau pemerintah yang memiliki tradisi menulis yang kuat, policy brief maupun policy paper
memiliki posisi sekaligus peran penting sebagai salah satu media atau alat
komunikasi yang cukup berpengaruh dalam proses pengambilan kebijakan publik.
Kuatnya tradisi menulis menjadi salah satu dasar bagi para penguasa sebelum
mengambil kebijakan. Sebaliknya, dalam suatu negara atau pemerintah yang
kurang memiliki tradisi menulis yang kuat, sebuah tulisan belum cukup mampu
menjadi faktor yang memengaruhi seorang penguasa dalam mengambil suatu
kebijakan.
Masih
banyak masyarakat bahkan pejabat pemerintah yang belum tahu fungsi policy
paper atau policy brief, policy brief bukan bulletin. Penulisan
policy brief dan penggunaannya sebagai bagian dari alat dalam proses advokasi
kebijakan masih jarang dilakukan oleh lembaga-lembaga di Indonesia. Walaupun
manfaat policy brief atau policy paper masih belum maksimal dalam proses
advokasi kebijakan, policy brief sebagai bagian dari advokasi kebijakan.
Pada
sesi ini, secara khusus akan melatih peserta untuk menyusun policy brief sebagai dokumen singkat
yang menyajikan penemuan dan rekomendasi dari penelitian yang ditujukan
kepada audiens non-pakar, dan merupakan alat untuk menyampaikan masukan
terhadap suatu kebijakan.
Sebagaimana
telah disampaikan dalam pengantar dalam modul jarak jauh, sebelum
menyusun Policy Brief, Anda
harus telah mengidentifikasi beberapa hal berikut:
1.
Mengidentifikasi
isu kebijakan
2.
Mengembangkan
dialog dua-arah dan 'keterlibatan' dengan beneficiary dari manfaat riset
(misalnya: pembuat kebijakan)
3.
Menciptakan
tim komunikasi dan diseminasi
4.
Mengidentifikasi
kelompok target audiens yang relevan
Komponen Policy Brief
Pada
prinsipnya, sebuah policy brief adalah
sebuah rekomendasi kebijakan yang merupakan dokumen yang berdiri sendiri,
berfokus pada topik dan tidak lebih dari 2-4 halaman (1.500 kata) . Dalam
menyampaikan isi dapat menggunakan model a laser focus, artinya benar-benar
fokus pada satu topik.
Berikut
ini 8 komponen yang dapat menjadi pedoman dalam penyusunan sebuah brief,
yaitu :
1.
Executive Summary: merupakan
sebuah ringkasan eksekutif yang singkat dan memberikan gambaran kepada
pembaca mengenai tujuan dan rekomendasi policy
brief yang disusun.
2.
Pernyataan
isu/masalah:sebuah frase topik sebagai
pertanyaan yang memerlukan suatu keputusan, dirangkum sesingkat mungkin dalam
satu pertanyaan. Sebagai contoh:
a.
peran apa
yang dapat dilakukan oleh (setiap kelompok politik, sosial, organisasi) yang
merupakan target audiens, yang dapat meningkatkan status
(politik/ekonomi/sosial) bagi masyarakat atau target audiens yang dituju
b.
bagaimana
seharusnya ?
c.
siapa yang
harus bertanggungjawab untuk memperbaiki / meningkatkan / mengatasi
permasalahan yang disampaikan?
d.
Kapan
sebaiknya kelompok pengambil kebijakan memutuskan untuk terlibat dalam
perkembangan masalah atau krisis yang disampaikan
3.
Latar
belakang masalah: menyajikan fakta-fakta penting
sehingga para pengambil kebijakan memahami konteks masalah, termasuk dalam
hal ini perlu disajikan bagaimana perspesi masyarakat mengenai permasalahan
ini?
4.
Pre-existing
Policies : merupakan rangkuman apa
yang telah dilakukan tentang masalah sejauh ini, tujuannya adalah untuk
menginformasikan pembaca dari pilihan kebijakan yang direkomendasikan.
5.
Pilihan
kebijakan : memberikan gambaran
tindakan yang mungkin atau tidak untuk dilakukan, dengan setidaknya 3 program
potensial tindakan.
6.
Keuntungan
dan kelemahan : setiap opsi kebijakan
pasti memiliki keuntungan dan kelemahan, sehingga perlu disampaikan
perspektif pro dan kontra dari pilihan dalam poin-pint atau format outline.
7.
Rekomendasi : setelah memprioritaskan pilihan kebijakan yang
disampaikan dan membahas pro dan kontra, dalam bagian ini berisi rekmendasi
pada pengambil kebijakan.
8.
Sources
Consulted or Recommended :
menyediakan informasi bagi para pengambil keputusan bila memiliki minat dan
wakatu untuk membaca tentang isu tertentu. Pada dasarnya berisi sebuah
bibliografi, menyediakan ditulis dekripsi 1-3 kalimat dan evaluasi dari
setiap sumber yang terdaftar.
Template sebuah Policy Brief
•
Ringkasan Eksekutif
Lead
dengan pernyataan pendek, dalam bagian ini terdiri dari ± 150 kata berisi
tujuan dan rekomendasi singkat. Diharapkan bagian ini mampu mempersuasi dan
menarik minat pembaca pembaca untuk melangkah lebih lanjut. Ditulis setelah
selesai menyusunpolicy brief.
•
Pendahuluan
Menjawab
pertanyaan why? Di dalam bagian ini, diharapkan mampu menjelaskan arti dan
urgensi masalah yang disampaikan. Selain itu berisi pula tujuan penelitian,
memberikan gambaran tentang temuan dan kesimpulan. Bagian ini bertujuan pula
untuk menarik minat pembaca.
•
Pendekatan yang digunakan dan Hasil
Bagian
ini menyajikan ringkasan fakta-fakta, menjelaskan masalah dan konteks,
menjelaskan metode penelitian dan analisis. Sehingga pembaca mampu memahami
bagaimana penelitian yang dilakukan, termasuk metodologi yang digunakan untuk
mengumpulkan data, serta menjelaskan latar belakang yang relevan. Dalam
penulisannya tidak diharapkan membahas terlalu teknis. Menekan pentingnya
manfaat yang akan didapatkan dan peluang yang tersedia.
- Hasil
Dalam
menyampaikan hasil yang penting yaitu "Apa yang bisa kita
pelajari?"
Mulailah menuliskan gambaran umum, kemudian diikuti ke khusus sehingga
memudahkan audiens untuk mudah mengikuti konten yang disampaikan
•
Kesimpulan
Apakah
arti dari penyajian yang kita sampaikan? Dalam menulis kesimpulan, gunakan
bagian untuk menginterpretasikan data dan bertujuan untuk memberikan
kesimpulan yang kuat.
•
Implikasi dan Rekomendasi
Tulisan
pada bagian ini berisi apa yang bisa terjadi dan apa yang harus terjadi,
kedua hal tersebut mengalir dari kesimpulan dan harus didukung oleh bukti.
Merancang Design Policy Brief
·
Judul
merupakan titik acuan, dan dapat diikuti dengan sub-judul. Dalam pemilihan
judul harus dipilih kata yang menarik minat pembaca.
·
Dapat
ditambahkan sidebars, yang ditulis pendek, dekritif, stimulating (menggunakan
pertanyaan) dan berfokus pada tindakan
·
Design
dibuat menarik dengan warna atau pilihan font
·
Dapat
menggunakan grafik, foto dan grafis
·
Perlunya
melakukan review dokumen setelah selesai penulisan
Contoh:
Policy
Brief berbasis data/hasil penelitian sosiologi: Studi Kasus Sosiologi
Departemen Sosiologi Universitas Sumatera Utara
|