Essai Emile Dukheim Tentang Suiciade (Bunuh Diri)
![]() |
Seram |
Tradisi sosiologi utama menurunkan gagasan
dari teori salah seorang tokoh sosiologi yang terkenal, yaitu Emile Durkheim
bahwa tingkat bunuh diri dan beragam konteks sosial itu saling berkaitan. Bunuh
diri pada dasarnya merupakan berkaitan langsung dengan integrasi dan tingkat
integrasi yang semakin besar akan meningkatkan jumlah bunuh diri.
Keadaan
“luar” dan “paksaan”
Gagasan
yang dikemukakan dalam suiciade merupakan suatu bentuk yang luar biasa kuatnya
mengenai kegunaan konsepsi Durkheim tentang metodologi Sosiologi. Durkheim mengungkapakan
suatu pendirian fundamental yang mendasari bunuh diri sebagai berikut:
Setiap saat
peraturan moral dari masyarakat membuat sejumlah kematiaan sukarela. Oeh karenya
sebagai setiap masyarkat ada sesuatu kekuatan sejumlah sumber daya tertentu,
secara kolektif yang memaksa orang untuk menghancurkan dirinya sendiri. Tindakan-tindakan
si korban, yang semula tampak sebagai pengungkapan semata-mata dari watak
pribadinya, sebetulnya adalah pelengkap dari suatu kondisi sosial, yang
dipertunjukkan melalui tindakan-tindakan tersebut.
Hal ini
tidak berarti, menurut Durkheim selanjutnya bahwa psikologi tidak relevan untuk
menjelaskan apa itu bunuh diri, sumbangan yang wajar dari psikologi ialah untuk
meneliti motif-motifdan keadaan tertentu, yang mendorong pribadi-pribadi orang
tertentu, bilaman mereka disudutkan pada keadaan sosial yang relevan (misalnya
dalam keadaan anonim) untuk melakukan bunuh diri. Walaupun pandangan-pandangan
metodologi Durkheim dikemukakan secra sistematis di dalam The Rules of Sociology Method, namun dia menganggap pendekatan yang
didokumentasikan di dalam karya itu sebagai berasal dari studi yang substansif
yang diungkapkan dalam The Division of
Labour dan di dalam suciade.
Tema daripada the rules ialah bahwa
sikap subjek dari masalah sosiologiharus dijelaskan, dan di bidang penelitian
harus bisa dijelaskan, dan harus ditentukan dengan batas-batasnya. Durkheim
berulang kali menekankan di dalam tulisannya bahwa sosiologi itu sebagian besar
tetap merupakan suatu disiplin “filsafat” yang terdiri dari sejumlah
generalisasi heterogen yang mencakup segala aspek serta yang lebih bertumpu
paada lebih pada aturan-aturan a priori daripada
studi empiris yang sistematis. Sosiologi, menurut Durkheim dalam bukunya Suciade, masih di dalam taraf membangun
dari sintetis filsafat. Daripada berusaha untuk menyoroti sebagian dari bidang
sosial.
Disiplin
ini tampak jelas sedikit banyak Smenaruh perhatian tentang manusia dan
masyarakat, akan tetapi kategori dari apa yang sosial itu sering digunakan
secara yang tidak mengikat. Dan secara jelasnya menurut Durkheim, yang mengikat
itu adalah fakta sosial.
Sumber: Rangkuman
Buku Kapitalisme dan Teori Sosial Modern: Suatu Analisis karya tulis Marx,
Durkheim, dan Max Weber. Karangan Anthony Giddens
Tags : Jurnal Sosiologi