-->

Juli 28, 2018

Paradigma Fakta Sosial


Seperti sudah menjadi bawaan lahir Sosiologi itu berkembang dan berpusat kepada suatu perkembangan terhadap diri Sosiologi itu sendiri. Dalam memahami Sosiologi pasti akan berhadapan dengan persaingan teori dan konsep berbeda dari tokoh – tokoh Sosiologi itu sendiri. Teori dan konsep dalam Sosiologi menurut saya bagaikan pasir di tepi lautan yang memiliki jumlah banyak, namun pasir tersebut  tetap disebut pasir laut. Menurut saya juga Sosiologi lahir dari beberapa pandangan tokoh terdahulu yang berorientasi pada cara memandang dan melihat sesuatu.

Teman – teman yang sejauh ini masih berusaha memahami Sosiologi akan selalu didominasi oleh cara pandang atau pun paradigma ilmu itu sendiri. Namun, sudah menjadi kebiasaan mahasiswa atau orang yang belajar tentag Sosiologi kesulitan dalam memadukan setiap teori dan hubungannya terhadap sesuatu yang ingin dibahas. Nah, pastinya jika kita tidak tahu ke mana arah ataupun pisau analisis Sosiologi itu sendiri maka untuk memilih teori, metode, dan analisis sebuah masalah yang ingin kita jawab akan menghasilkan karya yang kurang “pas”.


Kali ini saya akan merangkum paradigma Sosiologi yang menjadi modal dasar Sosiolog untuk membenarkan cara, metode, dan teori Sosiologi itu agar berjalan di dalam sebuah kesepakatan. Kesepakatan itu saya sebut sebagai paradigma Sosiologi.
Emile Durkheim


Beberapa tokoh Sosiologi memberikan gambaran mengenai Sosiologi salah satunya Thomas Kuhn memberikan pernyataan bahwa paradigma adalah kebiasaan – kebiasaan nyata, keputusan, dan hasil – hasil perkembangan ilmu pengetahuan. Menurut saya paradigma adalah cara pandang, metode, dan analisis seseorang terhadap sesuatu.

Sejauh saya mengenal Sosiologi terutama saat masih di bangku kuliah, Sosiologi memiliki tiga paradigma yang. Tulisan kali ini saya akan memberikan penjelasan singkat tentang paradigma fakta sosial sebagai peradigma yang paling populer dalam sosiologi. Agar seorang pembaca dengan mudah mamahami tulisan ini, saya akan fokus kepada paradigma fakta sosial.

Dalam Sosiologi paradigma ini menurut saya sebagai paradigma yang sering digunakan mahasiswa saat melakukan praktek terhadap sosiologi itu. Tokoh paling terkanal dalam paradigma ini adalah Emile Durkheim , Conte, Spenser. Walaupu secara umum pandangan tokoh sosiologi ini cenderung kepada filsafat, namun sumbangan tokoh ini untuk sosilogi sangat penting untuk perkembangan sosiologi.

Fakta sosial yang dijelaskan dalam buku George Ritzer yang berjudul Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda menjelaskan fakta sosial sesuatu yang dapat dilihat dan dalam bahanya adalah bentuk material. Kehidupan sehari hari yang mampu kita jelaskan misalanya adanya norma dan aturan yang kita hadapi dalam kehidupan sehari – hari.

Sedangkan satu lagi fakta sosial merupakan fenomena yang dianggap nyata, misalnya kesadaran manusia terhadap sesuatu dan menjadi sangat berharga dalam memberikan penjelasan mengenai kehidupan sehari – hari.

Adapun menjadi pokok persoalan fakta sosial adalah struktur sosial dan pranata sosial. Kedua pokok persoalan ini adalah mengenai kelompok, sistem sosial, posisi, nilai – nilai keluarga yang ada, dan lain sebagainya. Pranata sosial ataupun lembaga sosial tersebut melahirkan sebuah sistem yang harus dilakukan oleh manusia dalam hal ini masyarakat. Hingga pada kehidupan sosial manusia selalu tunduk dan wajib kepada aturan yang ada dalam lembaga sosial.  Contohny adalah lembaga pendidikan yang memberikan aturan untuk anak sekolah agara rajin belajar.

Teori – teori yang dapat digunakan untuk paradigma fakta sosial adalah teori fungsionalisme struktural, teori konflik, teori  sistem dan terkahir alah teori sosiologi makro. Sedangkan untuk metode penelitian paradigma fakta sosial wajib menggunakan metode kuesioner  dan interview dalam penelitian empiris. Alasannya adalah metode penelitian ini memberikan penjelasan bahwa paradigma fakta sosial menjadi sebuah benda (thing).

Tags :

bonarsitumorang