Memahami Fungsi Menu Analisis Korelasi dan Regresi dalam SPSS
C
|
Namun sebelum
melangkah lebih jauh mengenai correlate, peneliti terlebih dahulu harus lebih
paham mengenai teori penggunaan korelasi dalam penelitian. Teori yang dimaksud
tata cara yang sesuai dengan metode penelitian. Adapun tools yang dapat
digunakan untuk analisis korelasi dalam SPSS antara lain:
v
Bivariat, korelasi bivariat digunakan untuk melihat tingkat
hubungan antara dua variabel.
v
Partial, korelasi partial berfungsi untuk melihat tingkat
suatu hubungan antara dua variabel dengan memperhatikan variabel kontrol yang
dijadikan oleh si peneliti.
v
Selanjutnya adalah
distance yang berfungsi untuk menghitung lebar varian dari
pengukuran statistik baik dalam bentuk persamaan atau perbedaan, baik variabel
yang berpasangan ataupun kasus/data berpasangan. Persamaan ataupun perbedaan pengukuran
dapat digunakan dengan prosedur lain, seperti analisis faktor, analisis
cluster, ataupun skala – skala untuk membantu menganalisis data yang lebih
kompleks.
Selain korelasi, tidak kalah pentingnya
untuk mengetahui regression (regresi) yang secara SPSS dapat digunakan untuk
menentukan koefisien persamaan linear yang melibatkan satu ataupun lebih
variabel bebas, yang terbaik untuk dijadikan sebagai prediktor terhadap
variabel terikat. Adapun tool yang dapat digunakan untuk analisis dalam regresi
akan dijelaskan dalam tulisan ini, antara lain:
v
Automatic linear
modeling yang digunakan untuk
menentukan koefisien persamaan linear yang secara otomatis menyeleksi prediktor
pada suatu model.
v
Linear
regression yang fungsinya untuk
model dengan skala dari variabel terikat berdasarkan hubungan linear terhadap
satu atau lebih prediktor.
v
Curve
estimation regression yaitu prosedur untuk mengestimasi regresi
statistik dan prosedur untuk melihat hubungan melalui grafik antara variabel
terikat dengan variabel bebas dalam penelitian yang kita miliki.
v
Partial least
square yaitu alat analisis yang digunakan untuk
menganalisis persamaan regresi yang secara teorinya untuk mengkombinasikan
pokok dan regresi berganda, dengan melibatkan faktor laten yang akan
menjelaskan sebanyak mungkin tentang penelitian yang kita miliki. Adapun variabel
– variabel yang dianalisis tersebut adalah variabel kovarian antara variabel
terikat dengan variabel bebas.
v
Binary
logistic regression yaitu prosedur untuk menentukan persamaan
regresi ketika kita menginginkan model peluang dengan variabel jawaban
kategorikal yang hanya erdiri dari dua jawaban.
v
Multinominal logistic
regression yaitu uji analisis untuk persamaan regresi
ketika kita menginginkan model peluang dengan cara mengklasifikasi subjek
berdasarkan sekumpulan nilai variabel prediktor secara lebih hati – hati, yang
bukan hanya pada dua kategori.
v
Ordinal regression yaitu
uji analisis dalam SPSS untuk membangun model regresi dalam menyimpulkan
prediksi dan mengevaluasi pentingnya keragaman variabel prediktor di mana
variabel terikat dalam bentuk ordinal yang lebih asli (original).
v
Probit yaitu untuk mengukur hubungan antara
kekuatan stimulus dan proporsi kasus. Hal ini juga digunakan untuk menunjukkan
respon tertentu terhadap stimulis tersebut.
v
Nonlinear yaitu
uji analisis dalam regresi yang digunakan untuk menemukan model hubungan non
linear antar variabel dependen dan variabel independen. Tidak sama dengan
regresi linear, yang dibatasi untuk memperkirakan regresi linear, sedangkan
regresi non linear dapat memperkirakan
model dengan hubungan yang berubah – ubah antara variabel dependen dan variabel
independen.
v
Yang terakhir adalah weight estimation yang
digunakan untk menghitung koefisien model regresi linear dengan menggunakan
kuadrat terkecil, sehingga pengamatan lebih tepat dalam menentukan
koefisien regresi.
Demikianlah penjelasan tool korelasi dan regresi dalam SPSS. Semoga dapat
membantu dan menambah wawasan. Jangan lupa share.
Tags : Metopel
bonarsitumorang
- Bonar Situmorang
- Medan
- Jakarta Selatan
- bonarsos@gmail.com
- +62852-6969-9009