Latar Belakang Pemanfaatan Modal Sosial Masyakat Danau Toba
1.1. Latarbelakang Masalah
S
|
ektor pariwisata
sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan potensial bagi Indonesia yang memiliki potensi wilayah yang luas dengan daya tarik wisata yang cukup besar.
Pariwisata di Indonesia
merupakan salah
satu
penunjang perekonomian yang
memilki prospek yang cerah,
tetapi hingga dewasa ini belum memperlihatkan peranan yang
sesuai dengan harapan
dalam
proses pembangunan di Indonesia.
Pemerintah
melalui Kementerian Pariwisata telah menargetkan 10 juta wisatawan asing masuk
ke Indonesia pada tahun 2015. Untuk mencapai tujuan tersebut, Kementerian
Pariwisata telah melakukan berbagai upaya salah satunya promosi pariwisata
dengan mengusung tema “Indonesia
Wonderful”.
Untuk
mencapai target tersebut diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, salah
satunya adalah pemerintah daerah. Sesuai dengan UU
No. 33 Tahun 2004
Pemerintah Daerah diberikan kewenangan yang lebih luas untuk menggali,
mengelola dan mengembangkan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki daerah dalam rangka menopang pembangunan di daerah salah satunya sektor pariwsata.
Kota Parapat dan
Kabupaten Samosir merupakan salah satu daerah yang telah ditetapkan menjadi
destinasi wisata di Sumatera Utara. Potensi pariwisata di Kota Parapat dan Kabupaten Samosir sangat besar
sehingga sangat pantas untuk ditetapkan menjadi destinasi pariwisata. Pengembangan pariwisata di Kota
Parapat dan Kabupaten Samosir mempunyai peranan penting
dalam pembangunan karena di
samping sebagai penggerak perekonomian dan salah
satu sumber pendapatan pemerintah melalui retribusi juga sebagai penyerap tenaga kerja.
Dalam rangka meningkatkan jumlah
wisatawan Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah pusat,
provinsi maupun daerah untuk mempromosikan pariwisata di Kota Parapat dan Kabupaten Samosir. Salah
satunya melalui ajang Festival Danau Toba (dulu disebut Pesta Danau Toba) yang digelar
setiap tahun secara bergilir. Sebagai daerah yang berada di sekitar Danau Toba,
Kota Parapat dan Kabupaten Samosir dianggap menjadi titik sentral dari objek wisata Danau Toba.
Keindahan Danau Toba |
Berdasarkan laporan yang dimuat di beberapa media, dapat diketahui
bahwa pada tahun 2013 jumlah dana yang digelontorkan untuk mensukseskan
pagelaran Festival Danau Toba yang dipusatkan di Kabupaten Samosir sebanyak 27
miliyar rupiah. Dana tersebut bersumber dari APBN melalui Kementerian
Pariwisata sebanyak 3,5 miliar, APBD provinsi Sumatera Utara Rp 3 miliar, APBD
Kabupaten Samosir 2 miliar dan sisanya diberikan oleh sponsor (www.antaranews.com). Jumlah tersebut
tergolong cukup besar. Akan tetapi,
program-program promosi pariwisata yang telah dilakukan selama ini ternyata
tidak maksimal dalam mengdongkrak jumlah wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba,
Kota Parapat dan Kabupaten Samosir khususnya.
Keberhasilan pengembangan wisata di
suatu daerah memerlukan adanya keseimbangan antara aspek lingkungan,
ekonomi dan sosial budaya sehingga terbentuk suatu wisata berkelanjutan Untuk
mengembangkan pariwisata di Kota Parapat dan
Kabupaten Samosir
dibutuhkan beberapa aspek yang saling terkait dalam rangka mendukung program Kota
Parapat dan Kabupaten Samosir menjadi destinasi
wisata dunia. Kesuksesan pembangunan
pariwisata tidak hanya ditopang oleh aspek fisik seperti keindahan alam dan
ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai tetapi harus didukung juga dari
aspek sosial dan budaya. Banyak daerah wisata di Indonesia yang memiliki
keindahan alam yang memukau tetapi memiliki pengunjung yang sedikit.
Untuk
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, secara sosiologis dibutuhkan modal
sosial (social capital) seluruh
pemangku kepentingan. Modal sosial ini diharapkan akan meningkatkan rasa saling
percaya (mutual trust) baik secara
internal sesama pemangku kepentingan sektor wisata maupun secara eksternal terhadap
turis yang datang. Bila turis memiliki rasa saling percaya dengan pemangku
kepentingan pengelola wisata di kawasan ini, maka para wisatawan akan merasa
nyaman dalam menghabiskan masa libur mereka.
Modal sosial merupakan sumberdaya
sosial yang dipandang sebagai investasi untuk mendapatkan sumberdaya baru dalam
masyarakat. Oleh karena itu, modal sosial diyakini sebagai salah satu komponen
utama dalam mengembangan pariwisata karena dalam modal sosial terkandung
nilai-nilai kebersamaan, mobilitas ide, saling kepercayaan dan saling
menguntungkan untuk mencapai kemajuan bersama. Dengan adanya rasa
saling percaya, toleransi, dan kerjasama yang baik masyarakat dapat membangun
jaringan dengan para pelaku wisata. Salah satu modal sosial yang dibutuhkan
untuk mendukung keberhasilan dan keberlanjutan suatu pengembangan wisata alam
adalah adanya jaringan sosial yang terjalin antar-stakeholder yang terlibat.
Pentingnya
modal sosial dalam pariwisata telah memunculkan paradigma baru dalam
pengembangan pariwisata yakni paradigma berkualitas, berkelanjutan dan
berkerakyatan yang di dalamnya menuntut adanya modal sosial. Berangkat dari
pendapat bahwa modal sosial memiliki peran penting dalam pengembangan
pariwisata maka penelitian ini mencoba melihat bagaimana pemanfaatan modal
sosial dalam pengembangan pariwisata di Kota Parapat.
Dari latar belakang di atas
maka rumusan masalah penelitian ialah bagaimana pemanfaatan modal sosial dalam
pengembangan pariwisata di Kota Parapat dan Kabupaten Samosir ?
1.3. Pembatasan
Masalah
Supaya permasalahan
penelitian tidak meluas terutama dikarenakan kompleksitas teori dan data di
lapangan, maka peneliti membatasi permasalahan penelitian yakni masalah
difokuskan pada pemanfaatan jaringan atau kerjasama dan nilai-nilai budaya
sebagai modal sosial dalam pengembangan pariwisata di Kota Parapat dan
Kabupaten Samosir.
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan modal sosial dalam pengembangan
pariwisata di Kota Parapat dan Kabupaten Samosir.
Sehubungan
dengan tujuan yang akan dicapai, maka hasil penelitian yang akan dilakukan
diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu:
Bagi
pemerintah Kota Parapat dan
Kabupaten Samosir, sebagai bahan pertimbangan dalam proses
perencanaan dan pengembangan sektor pariwisata berbasis masyarakat dan potensi
lokal dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bagi
masyarakat diharapkan dapat memberikan inspirasi terkait pemanfaatan potensi
lokal wilayahnya. Bagi
pelaku bisnis dan investor yang mempunyai usaha dalam bidang pariwisata,
sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan bagi wisatawan. Bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dapat menambah wawasan mengenai peran modal
sosial terhadap pengembangan pariwisata.
Tags : Metopel
bonarsitumorang
- Bonar Situmorang
- Medan
- Jakarta Selatan
- bonarsos@gmail.com
- +62852-6969-9009