-->

Agustus 29, 2020

Pengalaman Terbang dari Syamsudin Noor - Soekarno Hatta di Tengah Pandemi Corona Virus

Di tengah pandemic sekarang ini ada begitu banyak hal baru yang diadaptasikan. Mulai dari perilaku hidup sampai menjadi kebiasaan baru. Pandemic yang sudah berjalan sejak Maret 2020 ini mempengaruhi segala aspek manusia. Kesehatan, ekonomi, sosial, sampai kepada banyak hal yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.

Begitu juga dalam bidang transportasi. Nah, kali ini saya akan membagikan pengalaman naik pesawat disaat pandemic. Situasi rumit ini berpengaruh terhadap perjalan jarak jauh, terutama melakukan perjalanan dengan pesawat. Salah satunya saya rasakan perjalanan dari Kalimantan Selatan (Bandara Syamsudin Noor) ke Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta). Perjalanan ini saya lakukan hari Senin, 24 Agustus 2020. Sekaligus menjadi perjalan perdana saya dengan menggunakan pesawat saat lima bulan sudah ada pandemic. Kali saya menggunakan maskapai penerbangan citilink.

Dulu itu menurutku ketika pergi ke mana-mana saya rasa tidak seribet ini. Namun, karena masa pandemic ada beberapa hal yang harus dilengkapi. Sehingga menjadi pengalaman yang cukup berkesan. Banyak sih kekhawatiran ketika melihat kondisi covid-19 yang sudah meluluhlantahkan banyak aspek. Khawatir terpapar virus, khawatir hasil rapid-test positif/reaktif, khawatir terpapar di dalam pesawat, belum lagi khawatir jatuh dari pesawat, terus tak bisa bangkit lagi. Hahaha.

Jadi pengalaman cukup berkesan ini saya tuangkan ke dalam catatan digital ini. Semoga saja dapat bermanfaat buat pembaca. Ketika ingin melakukan perjalanan jarak jauh, terutama menggunakan pesawat.   Hal-hal  yang perlu dipersiapkan sebelum berpergian ke luar daerah, antara lain:

Pertama, melakukan rapid test. Ini menjadi langkah pertama sebelum melakukan perjalanan. Setiap maskapai memerlukan bukti valid hasil tes corona, minimal rapid-test. Jika non-reaktif maka seseorang akan bisa melakukan perjalan. Tetapi jika reaktif, kita akan diminta lagi untuk test swab, untuk lanjut ke tahap berikutnya. Tes corona ini bisa dilakukan di daerah masing-masing dengan fasilitas yang sudah disediakan. Harganya berbeda-beda, sekitar Rp 200.000 – Rp 300.000. Kemarin itu saya melakukan rapid test ke di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Tidak terlalu lama untuk mengetahui hasilnya, tergantung dari panjang antrian. Eits, Jangan lupa ya membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk), karena ini nanti akan dipakai untuk membuat surat keterangan. Terus, surat keterangan ini hanya berlaku untuk 14 hari saja.

Kedua setelah rapid test dan jika hasilnya non-reaktif. Sebelum melakukan penerbangan, tetap jaga kesehatan. Karena bisa saja sebelum melakukan penerbangan, bisa terpapar corona.

Ketiga membeli tiket pesawat. Untuk saat ini penerbangan pesawat masih terbatas. Soal harganya sih tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan harga sebelum ada covid-19. Aku sarankan ambil tiket dari member citilink, dengan daftar akun, nama pengguna sesuai KTP, email aktif, dan nomor hp yang aktif.

Keempat, saatnya menuju bandara. Ada beberapa pemandangan yang tak biasa dari sebelumnya. Sekarang ini seluruh petugas bandara lengkap memakai masker, face shield, antrian sesuai protokol Kesehatan, dan beberapa proses pengecekan. Nah untuk itu jangan lupa memakai masker, saya sarankan juga pakai face shield, baju dengan lengan panjang, pakai celana panjang, sepatu, bawa handsanitizer, dan yang paling penting jaga perilaku selama ada di bandara. Selain daripada pengawasan yang ketat dari pihak bandara, kita juga diminta untuk melakukan protokol kesehatan di bandara. Paling mencolok adalah posisi ketika ada di bandara. Kita akan diminta untuk tetap menjaga jarak, memakai masker, dan protokol Kesehatan lainnya.

Kelima di dalam pesawat tidak ada perubahan yang signifikan. Hanya ada satu kursi pembatas di dalam pesawat, biasanya satu baris ada tiga kursi. Kali ini kursi tengah dikosongkan agar antar penumpang tidak terlalu dekat.

Keenam, diwajibkan yang diminta pihak bandara dan sejumlah kebijakan daerah. Misalnnya pengalaman saya dari Bandara Syamsudin Noor sampai ke Soekarno-Hatta. Jika menuju Jakarta kita akan diminta mengisi data diri di Aplikasi JAKI. Aplikasi ini berisi beragam informasi resmi dan berbagai layanan masyarakat dari Pemprov DKI Jakarta dengan satu aplikasi. Silahakan diisi JakCLM. Dalam aplikasi tersebut isilah data diri, tujuan ke mana, dan isi selengkap mungkin. Hasilnya Ini akan diperlukan jika mau keluar dari bandara Soekarno-Hatta dan ditunjukkan kepada petugas.

Ketujuh isi data diri dan lakukan tes yang ada di dalamnya melalui aplikasi Ehac Indonesia. Dalam aplikasi ini kita akan diminta untuk mengisi data diri dalam menu visitor tujuan domestic. Semangat mengisinya, agak ribet sih tapi untuk kesehatan kita dan oranglain, bukan?

Kedelapan install aplikasi PeduliLindungi di android kamu. Aplikasi PeduliLindungi adalah aplikasi yang dirancang Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kementerian BUMN untuk digunakan Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas dalam mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia. PeduliLindungi adalah aplikasi yang dikembangkan untuk menghentikan penularan Coronavirus Disease (COVID-19). Aplikasi ini mengandalkan kepedulian (peduli) dan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasinya saat bepergian agar penelusuran riwayat kontak dengan penderita COVID-19 dapat dilakukan.

PeduliLindungi menggunakan bluetooth Anda untuk merekam informasi yang dibutuhkan. Pertukaran data akan terjadi ketika ada gadget lain dalam radius bluetooth yang juga terdaftar di PeduliLindungi. PeduliLindungi selanjutnya akan mengidentifikasi orang-orang yang pernah berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan positif COVID-19 atau PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan ODP (Orang Dalam Pengawasan). Hal ini akan sangat membantu ketika orang tersebut tidak dapat mengingat riwayat perjalanan dan dengan siapa saja dia melakukan kontak. Anda juga akan dihubungi oleh petugas kesehatan jika Anda pernah berada dalam jarak tertentu dengan penderita COVID-19 positif, PDP, dan ODP.

Ini beberapa pengalaman mulai dari melakukan rapid-test, penerapan protokol kesehatan di dalam bandara, dan lain sebagainya. Tulisan ini dikemas dengan sederhana, semoga bisa menambah referensi saat melakukan perjalan. Tuhan sertai kita selalu ya! Amin.

 

Tags :

bonarsitumorang