-->

Oktober 07, 2020

Berpikir Efektif dalam Menetapkan Keputusan

Berpikir adalah salah satu anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Diantara begitu banyak ciptaan-Nya, hanya manusialah makhluk hidup diberikan kemampuan untuk berpikir. Setiap manusia tentu melakukan proses berpikir setiap hari, entah itu berpikir tentang aktifitas yang sedang dia lakukan, tujuan yang ingin dia dicapai, atau memikirkan sebuah keputusan yang terbaik ke depannya.

Proses berpikir ini tidak bisa dilihat seracara langsung. Karena memang pikiran tidak dapat dilihat. Namun bisa dipastikan bahwa kualitas berpikir tergantung pengalaman yang sudah dijalani. Seorang pemimpin tentu akan tidak ambil pusing sebuah keputusan. Jika pengalaman sudah banyak dilakukan dalam mengambil keputusana. Sebaliknya, jika seseorang belum bisa ambil keputusan tentu ini akan menjadi sebuah kondisi yang buruk bagi orang-orang yang sedang dipimpinnya atau dirinya sendiri.             

Nah, proses berpikir yang efektif adalah proses mempertimbangkan, membandingkan, beberapa kondisi yang benar-benar harus dipilih. Hasil dari pertimbangan tersebut akan muncul yang dinamakan komitmen pribadi. Jika sesuatu pertimbangan sudah matang dipikirkan maka komitmen pribadi menjadi jawaban atas segala proses pemikiran. Jika seseorang mengiyakan berarti akan ada suatu komitmen pribadi untuk dilakukan. Jika menolak, berarti ada celah untuk tidak melakukan atau menghentikan sesuatu. Inilah dua hal yang berbeda.

Proses berpikir dalam diri seseorang dapat dibedakan menjadi dua:

1.

Berpikir intra-personal

Proses ini dilakukan dalam psikis seseorang, berpikir dengan dirinya sendiri. Artinya di dalam proses ini tidak melibatkan orang lain. Cara berpikir ini tidak menghasilkan campur tangan terhadap orang lain.

2.

Berpikir inter-personal

Proses ini berlangsung dengan psikis seseorang, yang bisa berhubungan dengan orang lain dan ada akibat terhadap orang lain. Adanya dialog dengan orang lain menjadi ciri khas dalam proses berpikir di sini. Komitmen ini dilakukan dengan orang lain dan disaksikan oleh orang lain juga.

 Kepemimpinan yang efektif, bilamana ada masukan berupa umpan balik terhadap sesuatu kondisi akan digunakan untuk memanfaatkan ambil keputusan.  Seseorang sejatinya bisa menggunakan dua metode dalam mengambil keputusan, yakni intra-personal dan inter-personal. Di samping mengambil keputusan yang terbaik, tentu gagasan dan ide-ide yang cemerlang akan turut serta membantu.  

Selain itu diharapkan ada data yang bisa dijadikan sebagai acuan. Setelah mendapatkan data, maka seseorang diperlukan kemampuan menyaring data infomasi, baik berupa informasi dan masalah-masalah yang dihadapi.  Seseorang yang menghasilkan suatu keputusan yang baik berangkat dari pengalaman-pengalaman yang sudah dihadapi.

 


Tags :

bonarsitumorang