Menjadi Pengajar Muda
Ada yang mengatakan bahwa “pengalaman tak bisa dibeli.” Kalimat ini memang benar adanya. Setelah menjalani satu satu tahun menjadi Pengajar Muda (PM) dari Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar IM). Perkenalkan Bonar Situmorang Pengajar Muda XVIII penempatan Desa Haratai, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Masa penugasan Agustus 2019 – Agustus 2020. Alasan memilih menjadi Pengajar Muda bisa dibaca di sini https://indonesiamengajar.org/pengajar-muda/bonar-situmorang-
Satu tahun bertugas menjadi sebagai Pengajar Muda di penempatan ini, membuka wawasanku beberapa hal: pertama, fakta pendidikan di Indonesia. Setahun menjadi relawan Gerakan Indonesia Mengajar membuatku lebih paham dalam melihat potensi dan tantangan pendidikan di Indonesia. Semangat setiap elemen pendidikan, menjadi kunci keberhasilan memajukan pendidikan. Kolaborasi, inisiatif, apresiasi, dan reflektif menjadi kata kunci yang kutemukan selama bertugas di sini.
Kedua,
mengenal aspek budaya masyarakat Dayak. Satu tahun tinggal di Kalimantan
Selatan mulai dari beradaptasi – hidup bersama membawaku kepada satu kesempatan mengenal budaya baru. Secara khusus
mengenal nilai budaya Dayak Meratus Kalimantan Selatan. Satu tahun terlalu singkat
untuk mengatakan “paham” dengan budaya ini. Tetapi setidaknya aku bisa melihat
kearifan lokal di sana, misalnya, tradisi upacara kepercayaan Kaharingan, cara bercocok
tanam padi, baaroh (pesta panen), bahrago dan lain sebagainya. Ini akan menjadi catatan
hidup yang tak akan pernah terlupakan. Salah satu bentuk ketulusan yang kurasakan selama hidup bersama masyarakat Dayak bisa dibaca di sini https://www.bonarsitumorang.com/2020/02/cerita-ketulusan-tentang-mereka.html
Ketiga,
belajar lagi. Kesempatan menjadi Pengajar Muda membuatku lebih
banyak menemukan wadah belajar. Belajar kepemimpinan
di “akar rumput”, belajar dari alam, lingkungan, dan orang-orang di sekitar. Tak
cukup satu – dua – tiga tahun untuk belajar, tetapi seumur hidup. Bosan belajar
berarti bosan membentuk diri. Cerita belajar dan arti menjadi Pengajar Muda bisa dibaca di sini https://www.bonarsitumorang.com/2020/07/arti-menjadi-pengajar-muda.html
Tiga hal
ini menjadi “oleh-oleh” yang tak ternilai harganya setelah aku pulang dari Bumi
Antaluddin. Bersama teman-teman satu penempatan, kami mengabadikan momen satu
tahun ini ke dalam sebuah buku yang berjudul “Menembus Batas, Meniti Mimpi.” Buku
ini terbit Agustus 2020. Banyak catatan hidup yang tak bisa dipindahkan ke
kertas atau catatan digital ini, kemajuan teknologi tak bisa merekam setiap
momen di sana. Intinya menjadi Pengajar Muda itu kesempatan mengenal diri dan
mengenal Indonesia.
Bonar Situmorang
PMXVIII Penempatan Desa Haratai
Tags : Menjadi Pengajar Muda
bonarsitumorang
- Bonar Situmorang
- Medan
- Jakarta Selatan
- bonarsos@gmail.com
- +62852-6969-9009