-->

Februari 14, 2022

PERAN STRATEGIS PENDEKATAN PARTISIPATIF DALAM PENANGANAN KEMISKINAN DI INDONESIA MELALUI LEMBAGA PENELITIAN

Soren Kierkegard mengatakan “ People almost never use the freedom they have, for example, freedom of thought, by way conpensation the demand freedom of expression instead”. Hanya dengan belajar, saya bisa menyampaikan kemerdekaan berpikir yang dianugerahi Tuhan. Demikian juga orang miskin, lahir dalam kemiskinan akan tetapi bisa merasakan perubahan dalam kehidupannya, yaitu salah satu dengan program AKP (Analisis Kemiskinan Partisipatif).

Memahami konsep kemiskinaan kita akan berhadapan langsung dengan konsep kesejahteraan. Banyak para ahli dan lembaga yang memberikan penjelasan tentang kemiskinan. Namun, penulis akan memberikan pengertian kemiskinan berdasarkan pembelajaran partisipatif, kemiskinan didefenisikan  sebagai berikut:

“kemiskinan adalah suatu situasi di mana seseorang atau rumah tangga mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar, sementra lingkungan pendukungnya kurang memberikn peluang untuk meningkatkan kesejahteraan secara berkesinambungan atau untuk keluar dari kerentanan”.

Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan.

Harus kita pahami juga bahwa lingkungan juga bisa memberikan dampak bagi masyarakat. Lingkungan menjadi salah satu indikator dari kemiskinan. lingkungan tertentu yang semakin menjauhkan manusia dari lingkungan alamiahnya sehingga juga mempengaruhi pola-pola perbuatannya, sehingga bisa berpengaruh terhadap kemiskinan, baik itu sebagai penyebab atau pun penghambat.

Badan Pusat Statistik mencatat terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin secara tahunan menjadi 28,51 juta orang pada September 2015 atau bertambah 780 ribu orang dibanding September 2014 yang sebesar 27,73 juta orang. Dari data tersebut pengentasan kemiskina masih menjadi pekerjaan yang besar untuk negara ini. Sejauh ini sudah banyak kebijakan yang dibuat dan dijalankan oleh negara untuk mengurangi kemiskinan tersebut. Tantangannya adalah bagaimana membuat “Indonesia baru” dan bermanfaat bagi penduduk miskin. Salah satu cara mewujudkan “Indonesia baru” menurut penulis adalah dengan membuat lembaga analisi kemiskinan partisipatif.

Adapun lembaga sosial yang dimaksud adalah penyedia layanan bagi masyarakat. Lembaga sosial tersebut bisa menjadi penyedia kebutuhan sosial, budaya, ekonomi masyarakat miskin. Dalam kajian AKP, yang penulis gunakan adalah  General Features of Social Institution antara lain: organisasi dari pola-pola perilaku, pengatur perilaku, pemenuhan kebutuhan masyarakat.[3]

Metode penelitian partisipatif telah banyak memberikan masukan bagi Indonesia. Metode penelitian partisipatif mengalami progres yang sangat signifikan dalam pembangunan, pada tahun 1940 (action research in Eropa and USA), 1963 (Freire Pedagogy of the oppressed; liberation; theology, struggles in America, Africa), 1990 (use of rapid rural apprasial dan participatory rural apprasial by global agencies, UN, World Bank, in proverty apprasial)[4]

Pembangunan dengn metode partisipatif sudah lama ada sejk jaman Orde Baru atau bisa dikatakan rezim Soeharto.[5]Untuk membangun Indonesia yang lebih maju dibutuhkan pendekatan yang bisa langsung berpartipasi bagi masyarakat miskin. Kehadiran metode AKP menjadi wadah bagi Indonesia untuk mengurangi kemiskinan. Sejauh ini, metode penelitian “dari atas” memiliki kekurangan antara lain: ketidakselarasan antara peneliti dan perencana dalam pelaksana kegiatan, dan masyarakat sejauh hanya sekedar sebagai pelaksana, bukan pemilik programm, dan tidak melanjutkan apabila program itu selesai.

Kehadiran AKP muncul dari pendekatan pembangunan “dari bawah[6] karena pendekatan ini benar-benar melibatkan masyarakat dalam keseluruhan proses; bukan hanya pelaksana. AKP juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan masyarakat memiliki program kegiatan yang diberikan. 

Some definition of Participatory Poverty Assesesment, participatory Poverty Assesmen is:

“...an instrument for icluding poor people’s views in the analusis or poverty and the formulation of strategies to reduce it throught public policy...”

“....an interactive, participatory research proses that the seek to understand povert from the perpective of a range of stakeholder, and to involve them directly in the planning follow up action. The most important stakeholders to be involved in the rearch process are grous of poor men and poor women”

Jadi AKP di ndonesia menurut penjelasan di atas bahwa instrumen untuk meretas kemiskinan, untuk melihat keadaan yang sebenarnya, sehingga muncullah peran. Peran strategis AKP dalam membangun Indonesia tercermin dari proses yang dilakukan dalam mengurangi kemiskinan. Proses AKP secara umum dilakukan dengan cara[9]. Dalam kelima proses yang dilalui ini, niscaya memberikan masukan dan perubahan bagi masyarakat Indonesia, terkhusu masyarakat yang masih tergolong miskin. Karena kemiskinan merupakan Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental ataupun fisiknya dalam sebuah kelompok.

Pada umunya AKP dalam menjalankan tugasnya melakukan skema sepertinya yang di atas. Dengan lima metode tersebut bisa berdampak langsung terhadap msyarakat. Dari proses mencari daata sampai pada tahap evaluasi kerja yang sudah dilakukan oleh tim peneliti dan para ilmuwan. Jadi pada hakikatnya kelima proses ini dilkukan melalui pembentukan lembaga sosial, yang diharapkn adalah perubahan pada maysarakat miskin serta pemberdayaaan masyarakat.

Peran strategis yang diambil dan dikembangkan oleh AKP dalam meretas kemiskinan misanya tersalurkan misalnya, United Nation Develompent Programme Gende[11], Evaluasi Pembangunan Perdesaan dalam Konteks Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat[12], AKP memberikan pengurangan kemiskinan melalui Pemberdayaan Perempuan sebagi Kepala Keluarga, selain itu AKP juga memberikan sumbangsih bagi masyarakat luas, misalnya pemberdayaan masyarakat, dll.

Dalam berita juga bisa kita dapatkan peran strategis yang sudah dilakukan metode penelitan partispatif yang menangani kemiskinan. Lembaga yang menjalankan hal tersebut selalu memberikan yang terbaik negara. Misalnya, Indonesia: UNDP and Tanoto Foundation to Support SDGs in Indonesia's Riau province, Selain itu ada jug dampak yang sudah diberikan dalam bentuk kesehatan, misalnya dapat dilihat dari berita internasional yang sudah berpartisipatif dalam menangani kemiskinan.

Kesimpulannya Indonesia telah menjalankan AKP melalu pembentukan lembaga sosial. Pembentukan lembaga sosial tersebut bertugas untuk menganalisis, mencari data dan mengolahnya. Sehingga hasilnya metode dari bawah ini memberikan banyak sumbangsih bagi negara dan bisaa dirasakan mayarakat dalam jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Zubeirsyah, Nurhayati. 2008. Bahasa Indonesia dan Teknik Penyusunan Karangan Ilmiah. Medan: Universitas Sumatera Utara Press (USU PRESS)
  2. Cahyat, ade. Dkk. 2007. Mengkaji Kemiskinan dan Kesejahteraan Rumah Tangga. Sebuah Panduan dengan Contoh dari Kutai Barat, Indonesia.
  3. https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/23#subjekViewTab3|accordion-daftar-subjek1 diakses pada hari Senin, 20 Juni 2016 Pukul 18.17
  4. Kolip, Usman. Pengantar Sosiolo, Pemahaman Fakta, dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi dan Pemecahannya. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Hal 293.
  5. Loewenson, Rene. Dkk. 2014. Participatory Action Research in Health SystemsA Method Reader. TARSC, AHPSR. WHO, IDRC Canada, EQUINET, Harare. Ottawa. Kanada. Hal. 9
  6.  Oxford Analytica Daily Brief Service. 2002. INDONESIA: Poverty reduction a post-Suharto victim
  7.   Narrayan. Deepa. Moving Out Of Poverty, Volume Success From The Bottom Up
  8. Program Rehabilitas dan Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam. 2006. Panduan Pengambilan Data Dengan Metode RRA daan PRA. Volume – 2. Hal. 4.
  9.  SMERU Guidelines. 2003. A Consolidation of Participatory Proverty Assessment In Indonesia. Volume II Partipatory Poverty Assesment for the Regiona Proverty Reduction Strategi Paper.
  10.  Loewenson, Rene. Dkk. Dijelaskan dengan menyatakan “the cyclical and spiral process of participatory action research”
  11. Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  12. UNDP. Gender Analysi - Draft. 2001. New York.
  13. Direktorat Evaluasi Kinerja Pembangunan Sektoral kementerian Perencanaan Pembangunan/ Bappenas. 2011.
  14. Lembaga Penelitian SMERU. 2014. Menguak Keberadaan dan Kehidupan Perempuan Sebagai Kepala Keluarga.
  15. Tim Teknis Pembangunan Sanitasi. 2010. Buku Panduan Pemberdayaan Masyarakat.
  16.  Asia News Monitor [Bangkok] 22 Mar 2016
  17.   Doorslae, Eddy van. Effect of payments for health care on poverty estimates in 11 countries in Asia: an analysis of household survey data
  18. (http:www.tnp2k.go.id/ diakses 17 Juni  2016)
  19. (http://www.antaranews.com/berita/380706/blsm-dari-berbagai-pandangan diakses tanggal 17 Juni  2016)
  20. (http://www.tnp2k.go.id/ diakses 17 Juni  2016

Tags :

bonarsitumorang