-->

Februari 11, 2023

Upacara Bebetei Uma Suku Mentawai

Upacara bebetei uma adalah pranata sosial yang menyeluruh, yang digunakan masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai termasuk yang bukan sukubangsa untuk melancarkan segala keinginan dan aktivitas mereka. Upacara ini selalu ada, tak peduli peranan atau status dalam sistem sosial masyarakat Mentawai. Upacara ini menjadi pranata penting dalam kehidupan, baik kehidupan jasa (seperti di kantor-kantor kabupaten), pertanian (seperti di masyarakat Sipora dan Pagai maupun berladang atau berburu.


          Simbol-simbol dalam uma menggambarkan bentuk mikrokosmos orang Mentawai, juga menggambarkan bagaimana orang Mentawai menggolongkan lingkungan hidupnya melalui kebudayaan yang dimiliki. Pandangan terhadap dunia sekitar adalah hasil kebudayaan manusia. Dengan memakai kebudayaannya, manusia dapat memahami dan menginterpretasikan lingkungannya.

          Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai mahkluk sosial, berisi perangkat model-model pengetahuan, yang secara selektif digunakan para pendukungnya untuk menginterpretasikan dan mamahami lingkungannya. Kebudayaan juga menjadi pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.  Wujud penggunaan budaya secara selektif ada pada pranata sosial yang berlaku, sehingga segala tindakan dan perilaku individu sebagai anggota masyarakat akan tampak pada pranata sosial tersebut.

          Pranata sosial komunitas mengatur status dan peran untuk melaksanakan aktivitas pranata tersebut. Atau dikatakan peran-peran akan membentuk sebuah sistem yang disebut sebagai pranata sosial atau institusi sosial. Pranata sosial ini membentuk sistem hubungan dan peranan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang dianggap penting. Perananan ini merupakan wujud obyektif dari hak dan kewajiban individu anggota komunitas dalam melaksanakan aktivitasnya.

          Pranata sosial kekerabatan mengatur hubungan antar peran bagi individu dalam komunitas. Di sini diatur status atau kumpulan hak dan kewajiban setiap individu di dalamnya. Kelompok kekerabatan biasanya memiliki ciri:

  • Adanya sistem norma yang mengatur tindakan para anggotanya,
  • Adanya aktivitas berkumoul yang dilakukan warganya secara berulang-ulang,
  • Adanya rasa kepribadian kelompok yang disadari oleh anggotanya,
  • Adanya sistem dan hak kewajiban yang mengatur interaksi,
  • Adanya pimpinan yang mengatur aktivitas kelompok,
  • Adanya sistem hak dan kewajiban bagi para anggota terhadap sejumlah harta pusaka, produktif, dan konsumtif.

Tags :

bonarsitumorang